Wednesday, August 5, 2015

FENOMENA ANAK OTAK KANAN YANG DIANGGAP MITOS?

FECEBOOK | KOMUNTAS AYAH EDY | 5 AGUSTUS 2015
Menganggapi komentar yang tiada habisnya yang menganggap anak yang dominan otak kanan sebagai MITOS dengan sumber dari situs2 yang ada di Internet.
Inilah jawaban singkat kami melalui tulisan:
Untuk membuktikannya tdak perlu diskusi panjang dan tidak perlu menggunakan hal yang sulit di pahami.
Sederhana sahabatku, lihatlah tangan kita saat minum apakah kita merasa lebih enak/nyaman menggunakan tangan kiri atau kanan ?
Jika kita lebih nyaman dengan tangan kiri itu artinya diantara tangan kita ada yang lebih dominan bukan? karena jika tangan kita tidak ada yang lebih dominan maka kita akan memegag gelas dengan dua tangan atau dengan salah satu tangan kita secara bergantian, dan ketahuilah ketika kita tangan kiri itu di kendalikan oleh otak bagian kanan (dan itu bukti yg paling sederhana bahwa otak kita itu ada yang lebih dominan dalam memulai satu gerakan saja)
Dan sebaliknya jika kita lebih nyaman minum dengan tangan kanan itu artinya secara alamiah kita otak kita yang lebih dominan adalah otak belahan kiri. Nah jika kita minum dengan memegang gelas dengan kedua tanga kita dan kita nyaman, berarti reaksi kedua belahan otak kita seimbang.
Namun dalam perjalanan pola asuh budaya Indonesia, biasanya anak2 yang semasa kecilnya lebih dominn menggunakan tangan kiri akan dilarang dengan alasan tidak sopan, hingga akhirnya ia keluar dari kecendrunan alamiahnya, sistem sekolah juga melarang anak mengambar dan memaksanya menulis, dan apa bila ini terjadi secara jangka panjang maka potensi emas bawaan lahirnya akan cenderung melemah, efek lannya adalah anak tersebut sering kali mengalami kebingungan atau biasa di sebut (Confusing Brain Dominan)
Begitu pula di sekolah yang menggunakan sistem belajar dan penilaian berbasis Calistung dan Test Tulis (otak kiri) Anak2 yang cenderung sejak kecil tangannya Kidal atau lebih dominan otak kanannya akan mengalami kesulitan mengikuti pelajaran dan ujian yang berbasis otak kiri.
Tambahan lagi bahwa berbagai macam test tentang dominasi otak seperti misalnya melalui sidik jari atau golongan darah itulah yang membuat masyarat bingun, karena hasilnya tidak tepat benar, untuk mengetahuinya tidak perlu melalui tes cukuplah dengan mengenali tanda-tanda atau ciri-ciri keseharian anak kita maka kita akan bisa menilai langsng kecenderungan reaksi dominan otak anak kita, apakah lebih cenderung ke kanan, sangat kanan, atau kiri dan seimbang.
Memang benar bahwa dalam beraksi dan berpikir otak kita bekerjasama, ingat bekerjasama bukan bersamaan. Diantara otak kita ada yang lebih dominan, Semisal saja dalam memilih sebuah barang; Orang yang dominan Kanan akan cenderung memilih/membeli barang berdasarkan SELERA atau Taste hatinya cocok dan bukan karena pertimbangan Harga (Yang pending saya suka, gak papa mahal) Namun jika kita memilih barang selalu pertimbangannya adalah Harga itu kemungkinan besar yang mengambil keputusan lebih dominan adalah otak kiri kita. Meskipun budget pas-pasan orang yang dominan otak kanan, akan tetap memilih seleranya dan menabung untuk bisa mendapatkan barang yang cocok dengan hatinya tsb, tapi jika orang yang dominan otak kiri ia kan menunggu sampai barang itu di diskon.
Banyak hal sehari-hari yang tidak kita sadari telah menunjukkan mana reaksi yang lebih dominan dari otak kita namun sayangnya tidak banyak dari kita yang menyadari dan paham benar tentang fenomen ini. Dan bahkan yang menaring malah ada yang tidak peka terhadap fenomena ini dan mengatakan ini adalah Mitos. Padahal jika kita bisa mengenali betul kekuatan otak kita, maka setiap orang aka bisa menjadi terbak dibidangnya masing-masing sesuai kekuatan otak yang sudah di anugrahkan Tuhan padanya.
Semoga penjelasan sederhana ini bisa menjadi bukti yang sangat sederhana dan mudah dimengerti. Dan jika masih ingin tetap percaya ini adalah mitos ya itu pilihan kita, tak ada yang perlu diperdebatkan.
Rasa terimakasih dari ratusan orang tua yang anaknya merasa tertolong setelah mendapatan bimbingan mengelola anaknya yang dominan otak kanan yang sebelumnya dianggap anak bermasalah disekolah hingga mereka kembali menjadi anak-anak hebat itu sudah lebih dari cukup bagi saya untuk terus membangun sekolahnya seperti yang dilakukan oleh Professor Makoto Shicida dengan Sekolah Otak Kanannya, dan Sosaku Kobayashi dengan sekolah yang memahami semua perbedaa anak.
Silahkan baca kisah Joe anak yang lebih dominan otak kanannya :
Silahka baca kisah Nia; yang gagal di sekolah kini menjadi Director of Choreography di Los Angeles di usia 19 tahun.
Dan bayak lagi silahkan cari kisah2nya di www.ayahkita.com
Bacalah semua link yang diberikan jika memang kita tertarik mendalami anak dominan otak kanan dan bisa menolong mereka menjadi anak yang luar biasa !
ini ciri-ciri yang kita bisa jadikan panduan untuk menilai apakah anak kita lebih dominan otaknya Kiri atau Kanan.

No comments:

Post a Comment

Menghapus Windows Credentials

Laptop kita terhubung ke server menggunakan user password dan supaya user password itu lepas dari server. Kadang kala setelah kita isi user ...