Saturday, January 10, 2015

KONON DI JEPANG MENYEROBOT ANTRIAN ADALAH HAL YANG MEMALUKAN MESKIPUN MEREKA DALAM KADAAN DARURAT

Komunitas Ayah Edy
KONON DI JEPANG MENYEROBOT ANTRIAN ADALAH HAL YANG MEMALUKAN MESKIPUN MEREKA DALAM KADAAN DARURAT.
Kami menjadikan pelajaran mengantri bagi anak-anak di sekolah sebagai pelajaran pokok praktek sehari-hari, Semoga sekolah2 lain di Indonesiapun demikian juga.
Jika saja seandainya sekolah2 di Indonesia mau menjadikan MENGANTRI sebagai PELAJARAN POKOK HARIAN DI SEKOLAH maka kelak anak-anak yg sudah terbiasa mengantri ini kita harapkan bisa mengingatkan atau bahkan menegur langsung orang tuanya yang masih suka menyerobot antrian dan bukan sebaliknya malah anaknya ikut menyerobot antrian seperti orang tuanya.

PESAN TUHAN MELALUI JARI-JEMARI KITA UNTUK PARA ORANG TUA DAN GURU

Komunitas Ayah Edy
PESAN TUHAN MELALUI JARI-JEMARI KITA UNTUK PARA ORANG TUA DAN GURU
SETIAP ANAK DI LAHIRKAN BERBEDA-BEDA UNTUK PERAN YANG BERBEDA BUKAN UNTUK BERSAING DAN SALING MENJATUHKAN MELAINKAN UNTUK BEKERJASAMA DAN SALING MENYAYANGI.
Sahabataku coba tolong buka telapak tangan kita sekarang juga, lalu perhatikan baik-baik mengapa tuhan menciptakan jari jemari tangan kita berbeda-beda bentuk, ukuran dan panjangnya, mengapa Tuhan tidak menciptakan jari-jemari kita jempol semua atau kelingking semuanya ?
Kelima jari jemari kita sangat berbeda jenis dan peran satu sama lain, namun jika mereka semua bekerjasama maka kita bisa melakukan banyak hal dan bahkan bisa mengangkat beban yang berat sekalipun.
Nah cobalah perhatikan baik-baik pesan Tuhan di balik jari jemari kita tersebut:
Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung
Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah
Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghina dan memaki.
Ada jari manis yang selalu menjadi teladan perlambang ikatan cinta kasih, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling jari kelingking).
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita hanya terdiri dari jempol semua ?
Jika mereka bekerja sendiri-sendiri maka meraka tidak akan bisa melakukan banyak hal, tapi jika mereka bekerjasama maka beban yang berat sekalipun bisa mereka angkat bersama-sama.
Sahabatku, Sebuah pesan sederhana dari Tuhan namun sangat berarti.
Kita dan anak-anak kita diciptakan dengan segala perbedaan bukan untuk saling menghina dan menyombongkan diri satu sama lain, melainkan dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi dan bekerjasama bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh seperti yang terjadi di negara kita saat ini.
Sudahkah kasih sayang kita kepada pasangan dan anak-anak kita bertambah hari ini ?
Mari kita peluk orang-orang yang kita cintai dengan jari jemari kita yang begitu indah tersusun agar mereka bisa merasakan kehangatan cinta dan kasih kita sebagai satu keluarga yang saling menyayangi dan melindungi
Salamat berakhir pekan dan menikmati liburan yang indah bersama keluarga
Salam syukur penuh berkah
-ayah edy-
www.ayahkita.blogspot.com
Unduh talkshow ayah edy: www.ayahedyguru.tk
Lihat talkshow ayah edy di tv: www.ayahedy.tk

UCAPAN-UCAPAN YANG MENGHANCURKAN MASA DEPAN ANAK

Komunitas ayah Edy
UCAPAN-UCAPAN YANG MENGHANCURKAN MASA DEPAN ANAK
di buktikan dengan sebuah wawancara tentang masa lalu anak-anak remaja yang saat ini berada di penjara (link film wawancaranya ada pada bagian akhir kisah ini).
_____________________________________________________
Kisah ini adalah salah satu dari 60 Kisah Inspirasi dalam buku Ayah Edy yang berujudul: "Ayah Edy Punya Cerita..."
----------------------------------------------------------------------------------
Jodi Foster pernah menerima Piala Oscar sebagai aktris terbaik dalam salah satu film layar lebar.Saat penyerahan piala tersebut, dari atas panggung dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya hingga meraih penghargaan ini.
Yang menarik, ucapan terima kasihnya yang pertama ditujukan kepada IBUNYA.
Kira-kira ucapannya seperti ini,
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Ibu saya. Sewaktu saya masih kecil, Ibu selalu mengatakan bahwa semua lukisan tangan saya itu setara dengan karya Picasso.
Pada saat saya sedang dalam keadaan sulit, ia selalu bilang:
"Jodi, kamu pasti bisa mengatasinya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan".
"Dan, kata-kata inilah yang selalu terngiang di benak saya hingga akhirnya saya yakin dan mampu untuk menjadi seorang seniman sehebat Picasso.”
Ternyata, dulu Jodi Foster sangat gemar melukis. Dan, sering kali mengganggu ibunya hanya untuk memperlihatkan hasil lukisan-lukisannya yang pada saat itu semuanya masih tampak seperti benang kusut.
Tetapi bayangkan apa yang terjadi jika seandainya yang diucapkan oleh ibunya adalah seperti ini:
“Jodi jangan pernah ganggu pekerjaan ibu lagi dengan lukisan-lukisan burukmu itu ya. Sudahlah Jodi, kamu tidak akan pernah mampu untuk menjadi seniman. Cepat sana segera selesaikan PR-mu, sebelum ibu berubah pikiran.!!”
Kalimat-kalimat negatif seperti ini akan meninggalkan kesan dan luka yang mendalam bagi diri seorang anak. Bisa jadi, kalimat tersebut akan tertanam di dalam benaknya sepanjang hidupnya. Dalam beberapa kasus ditemui, pengaruh kata-kata di duga lebih menghancurkan hidup seorang anak daripada kekerasan yang menyangkut fisik.
Kata-kata yang kita ucapkan kepada anak membawa pengaruh besar bagi hidupnya karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan sekaligus membawa pesan tersirat tentang dirinya, baik berhubungan dengan kemampuan ataupun ketidakmampuannya.
Begitu si anak menyimpan pesan itu dalam batinnya, pesan itu lama-lama menjadi suatu keyakinan dan pembenaran atas setiap kegagalan yang dialaminya. Bahkan, sering kali kata negatif yang telah terserap dalam alam bawah sadarnya tetap bekerja, meskipun ia tidak menyadarinya.
Bayangkan, pada saat dilakukan penelitian terhadap kekuatan kalimat positif, Douglas Bloch mewawancara dua kelompok, yakni orang-orang yang sukses dan orang-orang yang tinggal di penjara. Ternyata ada perbedaan besar sekali mengenai kata-kata yang dulu sering didengar dari orangtua mereka.
Inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh sebagian besar kelompok orang yang dipenjara:
“Kamu memang anak sialan, lihat saja nanti kelak hidupmu akan berakhir di penjara!”
--------------------------------------------------------------------------------------
Saksikanlah dan Perhatikanlah film tentang anak-anak yang dulu sering di marahi oleh orang tuanya, denga seksama please klik:http://sfglobe.com/?id=12466&src=share_fb_new_12466
--------------------------------------------------------------------------------------
Sementara itu, inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh kelompok orang-orang yang sukses. Mereka selalu diberikan dua jenis kalimat positif, yaitu kalimat penghargaan dan penguatan.
Kalimat Penghargaan :
- “Lihat betapa bagusnya kamu melakukan itu.”
- “Terimakasih, kamu telah menepati janji.”
- "Terimakasih, kamu telah membantu Ibu"
- “Papa sungguh berterimakasih, kamu telah mau berusaha.”
Kalimat Penguatan :
- “Mama yakin, kamu akan mampu mengatasinya. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan!”
- “Mama yakin, kamu sesungguhnya anak baik, hanya mungkin kali ini kamu sedang terpengaruh oleh teman-temanmu yang tidak baik. Apakah kamu mau bila mama membantumu untuk bisa menjadi baik seperti dulu lagi?”
Sebagaimana dijelaskan di dalam bukunya, “Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata Mudah, lho,” (Akan di terbitkan dengan judul baru AYAH EDY MENJAWAB 2)
Ternyata sungguh betapa dahsyatnya efek dari kalimat-kalimat negatif bagi masa depan seorang anak!
Namun, berita baiknya adalah ternyata pengaruh kalimat-kalimat negatif tersebut masih bisa dihapuskan melalu kalimat-kalimat positif. Terlebih lagi yang mengucapkannya adalah orangtua atau gurunya sendiri.
Jadi, segeralah ganti kalimat-kalimat kita yang selama ini bernuansa negatif dengan kalimat positif.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat negatif yang mungkin dulu sering kita dengar dari para guru dan orangtua.
“Aduh, kamu susah amat ya diajarinya?”
Coba kita ganti dengan :
“Ibu Guru yakin, kamu sebenarnya mampu mengerjakannya. Kamu hanya perlu waktu saja. Ayo kita coba sekali lagi ya!”
Ingat, kalimat mana yang kita pilih, itulah yang akan mempengaruhi pada masa depan anak-anak tercinta..!!!
Demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik, mulai hari ini juga, mari kita biasakan untuk selalu mengucapkan kalimat-kalimat positif dengan penuh kasih sayang pada mereka setiap hari.
BUKU AYAH EDY PUNYA CERITA TERSEDIA DI TB. GRAMEDIA DAN LAINNYA. Juga bisa di beli On line via fb. Ayah Edy On Lineshopping, silahkan klik : https://www.facebook.com/NBTravelnTour

RUSAKNYA PERILAKU MORAL PELAJAR KITA SUDAH SAMPAI KE TINGKAT SEKOLAH DASAR.

Komunitas Ayah Edy
RUSAKNYA PERILAKU MORAL PELAJAR KITA SUDAH SAMPAI KE TINGKAT SEKOLAH DASAR.
Sahabatku,
Baru-baru ini ramai beredar berita tertangkap kamera Bullying anak-anak SD pada kawan sekelasnya, dan sepertinya hal ini dibiarkan begitu saja oleh teman lainnya seolah2 anak-anak yang membuly dan membiarkan ini sudah tidak punya kepedulian, rasa kemanusiaan dan sudah mati rasa.
Peristiwa ini sepertinya terjadi di sebuah sekolah dasar di Sumatera Barat.
Sy betul-betuh prihatin dan menangis tidak tega melihat peristiwa ini.
Dan sy yakin pasti masih ada banyak lagi kasus-kasus semacam ini yang terjadi di sekolah-sekolah di seluruh pelosok tanah air yang belum sempat tertangkap kamera dan di sebarkan melalui media sosial.
Bayangkan jika anak-anak SD saja sudah memiliki perilku seperti ini akan seperti apakah potret bangsa kita kedepannya ketika mereka menjadi pejabat dan pemimpin di negeri ini ?
Ayo ayah bunda kita perbaiki perilaku anak-anak kita dengan memperbaiki perilaku kita orang tuanya dalam mendidik dan mengasuh mereka.
Karena anak-anak hanyalah peniru perilaku dari kedua orang tuanya.
Prilaku anak kita adalah cermin dari tontonan televisi yang DIIZINKAN untuk di tonton oleh orang tuanya.
Prilaku anak kita adalah cermin dari game-game kekerasan yang DIIZINKAN orang tuanya untuk di mainkan.
Prilaku anak kita adalah cermin dari Sistem Sekolah yang tidak memperdulikan akhlak dan etika moral.
Prilaku anak kita adalah cermin dari prilaku para guru yang tidak peduli pada akhlak dan etika moral melainkan lebih peduli pada nilai dan KKM.
InsyaAllah nanti sore kalau tidak ada halangan, tepat jam 19.00 WIB, kami akan mengulasnya di Radio El Shinta dan SELURUH JARINGANNYA di Indonesia.
Mohon Partisipasinya untuk bisa urun rembug bersama kami di Radio El Shinta.
Bagi anda yang ingin melihat videonya bisa mengakses :https://www.facebook.com/elda.nella

HIDUP INI ADALAH PILIHAN,

HIDUP INI ADALAH PILIHAN,
Untuk terus berjuang atau cepat menyerah !
Apakah kita yang menentukan Nasib atau Nasib yang menentukan kita..?
Jadi jangan pernah menyesal apalagi menyalahkan Tuhan atas kegagalan hidup kita, karena apa yang terjadi saat ini sepenuhnya adalah pilihan anda sendiri, Tuhan akan merestui apapun pilihan anda.
Mirip seperti yang pernah di ucapkan oleh Bill Gate yang kurang lebih artinya, "Jika kamu terlahir dari orang tua susah itu bukanlah salahmu, tapi jika kamu mati jadi orang susah itu baru salahmu sendiri."
Juga apa yang di katakan oleh Hendri Ford "Apakah kamu sependapat atau tidak sependapat, kamu berdua benar" ("Benar-benar" mendapatkan pengalaman berdasarkan apa yang kamu yakini)

BERHENTILAH MEMBANDING-BANDINGKAN ANAK KITA DENGAN DIRI KITA ATAU YANG LAINNYA

Sumber Komunitas ayah Edy
BERHENTILAH MEMBANDING-BANDINGKAN ANAK KITA DENGAN DIRI KITA ATAU YANG LAINNYA
Karena mereka unik dan tercipta berbeda untuk tujuan yang berbeda sesuai keiinginan penciptaNya.
Bayangkan jika kita yang di banding-bandingkan dengan orang lain oleh pasangan kita ? "Sakitnya tuh disini.........."
INGAT !
SETIAP ANAK DI LAHIRKAN BERBEDA-BEDA UNTUK PERAN YANG BERBEDA BUKAN UNTUK BERSAING DAN SALING MENJATUHKAN MELAINKAN UNTUK BEKERJASAMA DAN SALING MENYAYANGI.
Sahabataku coba tolong buka telapak tangan kita sekarang juga, lalu perhatikan baik-baik mengapa tuhan menciptakan jari jemari tangan kita berbeda-beda bentuk, ukuran dan panjangnya, mengapa Tuhan tidak menciptakan jari-jemari kita jempol semua atau kelingking semuanya ?
Kelima jari jemari kita sangat berbeda jenis dan peran satu sama lain, namun jika mereka semua bekerjasama maka kita bisa melakukan banyak hal dan bahkan bisa mengangkat beban yang berat sekalipun.
Nah cobalah perhatikan baik-baik pesan Tuhan di balik jari jemari kita tersebut:
Ada si gendut jempol yang selalu berkata baik dan menyanjung
Ada telunjuk yang suka menunjuk dan memerintah
Ada si jangkung jari tengah yang sombong dan suka menghina dan memaki.
Ada jari manis yang selalu menjadi teladan perlambang ikatan cinta kasih, baik, dan sabar sehingga diberi hadiah cincin.
Dan ada kelingking yang lemah dan penurut serta pemaaf (ingatkah anda waktu kecil kalau kita berbaikan dengan musuh kita pasti saling jari kelingking).
Dengan perbedaan positif dan negatif yang dimiliki masing-masing jari, mereka bersatu untuk mencapai tujuan (menulis, memegang, menolong anggota tubuh yg lain, melakukan pekerjaan, dll).
Pernahkah kita bayangkan bila tangan kita atau anak kita hanya terdiri dari jempol semua ?
Jika mereka bekerja sendiri-sendiri maka meraka tidak akan bisa melakukan banyak hal, tapi jika mereka bekerjasama maka beban yang berat sekalipun bisa mereka angkat bersama-sama.
Sahabatku, Sebuah pesan sederhana dari Tuhan namun sangat berarti.
Kita dan anak-anak kita diciptakan dengan segala perbedaan bukan untuk saling menghina dan menyombongkan diri satu sama lain, melainkan dengan tujuan untuk bersatu, saling menyayangi, saling menolong, saling membantu, saling mengisi dan bekerjasama bukan untuk saling menuduh, menunjuk, merusak, dan bahkan membunuh seperti yang terjadi di negara kita saat ini.
Sudahkah kasih sayang kita kepada pasangan dan anak-anak kita bertambah hari ini ?
Mari kita peluk orang-orang yang kita cintai dengan jari jemari kita yang begitu indah tersusun agar mereka bisa merasakan kehangatan cinta dan kasih kita sebagai satu keluarga yang saling menyayangi dan melindungi
Salamat beraktivitas dengan bahagia,
Salam syukur penuh berkah
-ayah edy-
www.ayahkita.blogspot.com

REBUAH RENUNGAN DI AWAL TAHUN BARU 2015

Sumber Komunitas Ayah edy
REBUAH RENUNGAN DI AWAL TAHUN BARU 2015
Luangkan waktu kita sejanak saja untuk membaca ini please...
Para orang tua yang saya cintai dimanapun anda berada,
Pernahkah kita merasa kesulitan untuk mengubah prilaku anak-anak kita yang sepertinya sudah agak-agak menyimpang dari yang kita harapkan.
Atau mungkin kita juga pernah merasa kesulitan untuk mengubah prilaku pasangan kita yang selama ini selalu saja berbeda pendapat dan tidak pernah sepaham.
Padahal salah satu yang menjadi prinsip dalam mendidik anak untuk bisa menjadi lebih baik, adalah KOMPAK, ya kekompakan dari kita kedua orang tuanya.
Jika kita adalah salah satu dari orang merasa demikian; mungkin ada baiknya kita belajar dari sejarah, tetang bagaimana kita bisa mengubah orang lain melalui diri kita.
Mari luangkan waktu kita sejenak saja untuk membaca tulisan ini, sebuah tulisan luar biasa yang tertera di atas Batu Nisan, makam seorang jenius besar dunia Westminster Abbey (Orang Yang Dekat dengan pusat kekuasaan pada zamannya), seorang arsitek kerajaan Inggris yang telah merancang Tata Kota London.
Mari kita simak bersama;
=========
Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal, aku bermimpi ingin mengubah dunia ini agar bisa menjadi lebih baik.
Lalu Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, kudapati bahwa dunia tiada pernah menjadi lebih baik.
Maka cita-cita itupun agak kupersempit, lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negeriku sendiri.
Namun tampaknya hasrat itupun tiada membawa hasil.
Ketika usiaku semakin senja, dengan semangatku yang masih tersisa, lalu kuputuskan untuk hanya mengubah keluargaku sendiri, yakni orang-orang yang paling dekat denganku, namun celakanya merekapun ternyata tidak mau berubah !
Dan hari ini sementara aku berbaring untuk menanti ajal, tiba-tiba saja kusadari;
Seandainya saja dulu aku berpikir bahwa yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri, Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan, mungkin aku akan bisa mengubah keluargaku terlebih dahulu. Lalu berkat inspirasi dan dorongan mereka, bisa jadi akupun akan mampu memperbaiki negeriku, Kemudian siapa tahu, dengan begitu aku bahkan bisa mengubah potret dunia ini !”
Tulisan ini, Terukir diatas batu nisan makam Westminster Abbey, Inggris, 1100 M.
Sungguh sebuah tulisan yang luar biasa..!
Para orang tua dan guru ....yang saya cintai, dimanapun anda berada, sesungguhnya kita tidak akan bisa mengubah siapapun sebelum kita mengubah diri kita sendiri, semoga kita mau belajar dari sejarah dan bisa memetik hikmah yang terkandung didalamnya.
Mari kita bangun Indonesia yg kuat dari Keluarga melalui anak2 kita tercinta dirumah !
Kalau bukan kita mau berharap pada siapa lagi...?
Kalau bukan sekarang mau kapan lagi..?
Let's Make Indoneisan Strong from Home !!!
-Ayah Edy -

Menghapus Windows Credentials

Laptop kita terhubung ke server menggunakan user password dan supaya user password itu lepas dari server. Kadang kala setelah kita isi user ...