Headline News:
Pemerintah Selidiki Data The Panama Papers
Ada 11,5 juta dokumen Mossack (firma hokum asal Panama) bocor, dokumen tersebut berisi nama pejabat dan pengusaha dari seluruh dunia yang pernah menyewa Mossack untuk mendirikan perusahaan di yuridikasi bebas pajak di luar negeri (off shore).
Dokumen yang bocor tersebut ditelisik oleh 370 jurnalis dari 76 negara yang ikut dalam The International Cosortium of Investigative Journalists (ICIJ) sejak setahun lalu. Dan bocoran dokumen tersebut dipublikasikan secara serentak oleh 100 media di seluruh dunia, mulai Senin lalu.
Untuk Indonesia sendiri, Tempo mendapati setidaknya terdapat 899 individu dan perusahaan Indonesia yang tercatat dalam dokumen tersebut.
Pemerintah, yang dalam hal ini MenKeu – Dirjen Pajak pun mulai mempelajari data tersebut dan akan menelusuri asset milik orang Indonesia yang belum pernah dilaporkan dalam surat pemberitahuan tahunan pajak.
Kolom Bisnis
1. RUU Tax Amnesty (TA) segera dibahas
RUU TA akan dibahas mulai senin depan di parlemen pada masa persidangan IV yang akan memakan waktu 2 masa sidang. RUU TA diprediksi akan disahkan minimal pada kuartal tiga 2016.
DPR mengusulkan TA diselenggarakan selama 2,5 tahun, dengan tariff 2% untuk 2016, 4% untuk tahun 2017 dan 6% untuk 2018.
2. LPS Akan Turunkan Suku Bunga
LPS akan menurunkan suku bunga (LPS Rate) sebesar 25 basis point, menyusul tren suku bunga perbankan yang menurun. Penurunan tingkat bunga penjaminan berlaku effektif pada 31 Maret – 14 Mei 2016.
3. Bank Berkategori Sistemik Harus Menambah Modal
OJK akan mewajibkan bank yang masuk kategori berdampak sistemik untuk menambah modal. Penambahan modal akan dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya capital conservation buffer dan countercyclical buffer. Penambahan tersebut sebanyak 3-6 persen dan bertujuan untuk menanggung profil resiko.
4. Ekonomi Diprediksi Tumbuh 5 Persen
Salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah terutama investasi di sector infrastuktur, mereformasi anggaran dari sisi pendapatan ataupun belanja. Juga menciptakan stimulus fiscal untuk meningkatkan daya beli dan memperbaiki iklim investasi.
Pemerintah Selidiki Data The Panama Papers
Ada 11,5 juta dokumen Mossack (firma hokum asal Panama) bocor, dokumen tersebut berisi nama pejabat dan pengusaha dari seluruh dunia yang pernah menyewa Mossack untuk mendirikan perusahaan di yuridikasi bebas pajak di luar negeri (off shore).
Dokumen yang bocor tersebut ditelisik oleh 370 jurnalis dari 76 negara yang ikut dalam The International Cosortium of Investigative Journalists (ICIJ) sejak setahun lalu. Dan bocoran dokumen tersebut dipublikasikan secara serentak oleh 100 media di seluruh dunia, mulai Senin lalu.
Untuk Indonesia sendiri, Tempo mendapati setidaknya terdapat 899 individu dan perusahaan Indonesia yang tercatat dalam dokumen tersebut.
Pemerintah, yang dalam hal ini MenKeu – Dirjen Pajak pun mulai mempelajari data tersebut dan akan menelusuri asset milik orang Indonesia yang belum pernah dilaporkan dalam surat pemberitahuan tahunan pajak.
Kolom Bisnis
1. RUU Tax Amnesty (TA) segera dibahas
RUU TA akan dibahas mulai senin depan di parlemen pada masa persidangan IV yang akan memakan waktu 2 masa sidang. RUU TA diprediksi akan disahkan minimal pada kuartal tiga 2016.
DPR mengusulkan TA diselenggarakan selama 2,5 tahun, dengan tariff 2% untuk 2016, 4% untuk tahun 2017 dan 6% untuk 2018.
2. LPS Akan Turunkan Suku Bunga
LPS akan menurunkan suku bunga (LPS Rate) sebesar 25 basis point, menyusul tren suku bunga perbankan yang menurun. Penurunan tingkat bunga penjaminan berlaku effektif pada 31 Maret – 14 Mei 2016.
3. Bank Berkategori Sistemik Harus Menambah Modal
OJK akan mewajibkan bank yang masuk kategori berdampak sistemik untuk menambah modal. Penambahan modal akan dibagi menjadi beberapa kelompok, diantaranya capital conservation buffer dan countercyclical buffer. Penambahan tersebut sebanyak 3-6 persen dan bertujuan untuk menanggung profil resiko.
4. Ekonomi Diprediksi Tumbuh 5 Persen
Salah satu motor pendorong pertumbuhan ekonomi adalah belanja pemerintah terutama investasi di sector infrastuktur, mereformasi anggaran dari sisi pendapatan ataupun belanja. Juga menciptakan stimulus fiscal untuk meningkatkan daya beli dan memperbaiki iklim investasi.
No comments:
Post a Comment